Saturday, November 2, 2013

Definition and Example of Order Letter

A letter of order is a document that confirms the details of a purchase of goods or services from one party to another. It usually includes more information about what you are ordering, like quantity, model number, or color, the payment terms, and the matter in which the products are to be shipped. When the recipient receives this letter, they will process the order and send the merchandise.
2.1 Order Letter Definition
An “Order” is an expense for the person placing the order and an income for the one getting it. But this is not all. The company that bags the order has to fulfill lot of commitments to ensure that it has a satisfied customer, which can be an individual or another company. Timely delivery of the order, quality of delivery and after sale service – are all part and parcel of getting an order.

An Order Letter is the one that is written by the person/company placing the request of purchase from another company. This letter comes into action only when a detailed study of the desired product has been done in the market and based on promised service, quality and price of the product, a decision for a purchase has been made.

An Order Letter should be drafted very carefully as it needs to pen down all the terms and conditions of the purchase for the benefit of both involved parties. It should have details such as product specifications, quantities, price agreed upon, delivery date, late delivery clauses, etc. It should be addressed to the person responsible for the execution of the order with a copy to the head of department. Since it is totally an official letter it should be typed.
2.2 Order Letter Sample
----
 Mancini Kitchen Equipment

Troy D. Mancini

4220 Straford Park
Harold, KY 41635



Dear Mr. Mancini,

We would like to purchase twenty two (22) individual stand mixers (Model #43423), all in the color red.

 We would like you to charge this purchase to the preexisting account that we have with you, business account #543234.

We hope to receive this order no later than Friday, November 11th, 2009. Attached to this letter please find our preferred shipping method and receiving address.

Please confirm that you received this order by calling us at 232-231-4563 anytime during business hours, Monday to Friday.

Thank you for your cooperation

Keller Kitchen Co.





Sumber : http://sheemeeyu.blogspot.com/2013/03/tugas-1-english-business-2-inquiry.html
»»  READMORE...

Definition and Example of Inquiry Letter



Inquiry letter atau surat permintaan keterangan adalah suatu surat yang membantu seseorang untukbertanya tentang hal yang tidak diketahui oleh si pembuat surat yang berkaitan dengan produk, pekerjaan, dana, materi promosi, dll Format surat permintaan keterangan harus berisi informasi detail dan sedemikian rupa sehingga penerima surat didorong untuk menjawab dan membalas surat tersebut.
            Surat permintaan keterangan biasanya ditulis untuk menanggapi sebuah iklan atau komunikasi langsung lainnya. Dalam surat permintaan keterangan Anda perlu menjelaskan alasan anda menulis surat permintaan keterangan dengan jelas.
            Ketika menulis sebuah surat permintaan keterangan kita perlu menyebutkan informasi detail tentang diri kita atau informasi detail tentang si pembuat surat permintaan keterangan, tempat kita bekerja (jika diperlukan) dan alasan untuk apa kita memerlukan informasi tertentu. Dalam surat permintaan keterangan, kita harus dengan jelas menyebutkan jenis informasi yang kita butuhkan.
            Kita perlu menyebutkan rincian kontak kita, yang mencakup alamat, nomor telepon, alamat email. Hal ini diperlukan untuk si penerima agar dia dapat menghubungi kita dalam menanggapi surat permintaan keterangan kita. Kita perlu berterima kasih kepada pihak yang telah mengirimkan balasan surat permintaan keterangan kita. Dengan sikap sopan kita seperti ini diharapkan membantu kita untuk mendapatkan informasi yang kita perlukan.


  • SAMPLE OF INQUIRY LETTER



PT. ABDURAHMAN PERSADA
Jl. Ujung Harapan Raya No. 57
Kab.Bekasi

                                        2 December, 2011
PT. PRIMA NUGROHO
Jl. KrakatauBlok A7 No.43
BekasiTimur

Dear Sir or Madam,
We saw your product at International Design of Shoes Fair in Mega Bekasi on 1December 2011 and made interested us.
Please send types of sample, the terms and catalogue of the shoes. If the cost is low and the types of sample are interesting, we will order your product.
We are looking forward to receiving your reply soon.
Yours faithfully,
 


DeniSoeltoni
Head of Distributor


  • SAMPLE REPLYOF INQUIRY LETTER



PT. PRIMA NUGROHO
Jl. Krakatau Blok A7 No.43
BekasiTimur

               4 December, 2011
PT. ABDURAHMAN PERSADA
Jl. Ujung Harapan Raya No. 57
Kab.Bekasi

Dear MrDeniSoeltoni,
We thank you for you inquiry of 2 December, 2011. As requested, we enclose our illustrated catalogue which gives complete details of our shoes, together with the prices and the models.
We expect that our catalogue, prices, and the terms give all information requested.
We are looking forward to receiving your order soon.
Yours sincerely,


YudhaPradipta
Chief  Manager

Encl.    illustrated catalogue
Sumber :http://klikding.blogspot.com/2011/12/inquiry-letter-of-english-business.html
»»  READMORE...

Friday, October 4, 2013

CONTOH SURAT BISNIS DALAM BAHASA INGGRIS

- Contoh 1

65 Market Street
Val Haven, CT 95135 


June 30, 2004

Customer Service
Cool Sports, LLC
8423 Green Terrace Road
Asterville, WA 65435

Dear Sir or Madam:

I have recently ordered a new pair of soccer cleats (item #6542951) from your website on June 21. I received the order on June 26. Unfortunately, when I opened it, I saw that the cleats were used. The cleats had dirt all over it and there was a small tear in front of the part where the left toe would go. My order number is AF26168156.

To resolve the problem, I would like you to credit my account for the amount charged for my cleats; I have already went out and bought a new pair of cleats at my local sporting goods store so sending another would result in me having two pairs of the same cleats.


Than you for taking the time to read this letter. I have been a satisfied customer of your company for many years and this is the first time I have encountered a problem. If you need to contact me, you can reach me at (555) 555-5555.

Sincerely,

Signature

Ken Thomas

- Contoh 2 

1 Mawar Street
Losari, Brebes 52255

September 15, 2011

Customer Service
Batik Trusmi
15 Kibuyut Trusmi Street
Kel. Kesenden, Kec. Kejaksan
Cirebon 45121


Dear Sir or Madam,

I have ordered 12 packs consist of 12 clothes of new modeled Trusmi Batik  on your Boutique which I ordered by phone on September 11. I received the order on September 14.  When I received those packs of Batik, there was one packs missing. I only got 11 packs of 12 packs that I ordered. To know whether there was one pack missing, you can check the  amount of Batik whcih  left  your Butique stock.

To resolve that problem, I would like you to send me one pack of modeled Trusmi Batik like I ordered before. Or if the pack of modeled Tursmi batik which I ordered had been ordered by somebody else, I hope you give me back the money for the amount charge of the Tursmi Batik pack.



I have been your costumer for long time, and you know it as well. This the first time I get the problem like this relate to your service. If you need to contact me, you can call me at 08743258234.




Sincerely,

Signature

Sartono 



Sumber : http://www.belajarbahasainggris.us/2012/02/contoh-complaint-letter-surat-pengaduan.html 


»»  READMORE...

Tuesday, December 4, 2012

EYD

EYD

A.      Penulisan Huruf
1.       Huruf kapital atau huruf besar
A.       Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Kami menggunakan barang produksi dalam negeri.
Siapa yang datang tadi malam?
Ayo, angkat tanganmu tinggi-tinggi!
B.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, ”Kapan kita ke Taman Safari?”
Bapak menasihatkan, ”Jaga dirimu baik-baik, Nak!”
C.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan nama kitab suci, termasuk ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Kristen, Alkitab,  Quran, Weda, Injil.
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hambanya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
D.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim, Raden Wijaya.
E.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Presiden Yudhoyono, Mentri Pertanian, Gubernur Bali.
Profesor Supomo, Sekretaris Jendral Deplu.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.
Keponakan saya bercita-cita menjadi presiden.          
F.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Albar Maulana
Kemal Hayati
Muhammad Rahyan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
10 watt
2 ampere
5 volt
G.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa-bangsa dan bahasa. Perlu diingat, posisi tengah kalimat, yang dituliskan dengan huruf kapital hanya huruf pertama nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa; sedangkan huruf pertama kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan yang salah:
Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang ….
…. tempat bermukim Suku Melayu sejak ….
…. memakai Bahasa Spanyol sebagai ….
Penulisan yang benar:
Dalam hal ini bangsa Indonesia yang ….
…. tempat bermukim suku Melayu sejak ….
…. memakai bahasa Spanyol sebagai ….
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
        keinggris-inggrisan
        menjawakan bahasa Indonesia
H.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
        tahun Saka
        bulan November
        hari Jumat
        hari Natal
        perang Dipenogoro
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Perlombaan persenjataan nuklir membawa risiko pecahnya perang dunia.
I.         Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
                                                    Misalnya:
Salah
Benar
teluk Jakarta
Teluk Jakarta
gunung Semeru
Gunung Semeru
danau Toba
Danau Toba
selat  Sunda
Selat Sunda

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
        Jangan membuang sampah ke sungai.
        Mereka mendaki gunung yang tinggi.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
        garam inggris
        gula jawa
        soto madura
J.        Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi badan/
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
        Departemen Pendidikan Nasional RI
        Majelis Permusyawaratan Rakyat
        Undang-Undang Dasar 1945
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Perhatikan penulisan berikut.
        Dia menjadi pegawai di salah satu departemen.
        Menurut undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum.
K.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan/ lembaga.
                Misalnya:
                        Perserikatan Bangsa-Bangsa.
                        Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
L.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuK yang tidak terletak pada posisi awal.
                Misalnya:
        Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
        Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
        Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.
        Ia menulis makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.
M.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak, Ibu,   Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
                Misalnya:
        ”Kapan Bapak berangkat?” tanya Nining kepada Ibu.
        Para ibu mengunjungi Ibu Febiola.
        Surat Saudara sudah saya terima.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan.
Misalnya:
        Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
        Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
N.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
        Dr.           : doktor
        M.M.       : magister manajemen
        Jend.      : jendral
        Sdr.         : saudara
O.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
        Misalnya:
        Apakah kegemaran Anda?
        Usulan Anda telah kami terima.

2.       Huruf Miring
A.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
                        Misalnya:
        majalah Prisma
        tabloid Nova
        Surat kabar Kompas
B.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
                        Misalnya:
        Huruf pertama kata Allah ialah a
        Dia bukan menipu, melainkan ditipu
       Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
C.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
        Nama ilmiah padi ialah Oriza sativa.
        Politik devide et impera pernah merajalela di benua hitam itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut.
                        Negara itu telah mengalami beberapa kudeta (dari coup d’etat)

B.      Penulisan Kata
  1. Kata Dasar
                Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
                        Misalnya:
Kantor pos sangat ramai.
Buku itu sudah saya baca.
Adik naik sepeda baru
(ketiga kalimat ini dibangun dengan gabungan kata dasar)

  1. Kata Turunan
A.       Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
                Misalnya:
berbagai                                ketetapan                              sentuhan
                                gemetar                 mempertanyakan                                terhapus
B.       Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
                Misalnya:
                        diberi tahu, beri tahukan
                        bertanda tangan, tanda tangani
                        berlipat ganda, lipat gandakan
C.      Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
                Misalnya:
        memberitahukan
        ditandatangani
        melipatgandakan
  1. Bentuk Ulang
                Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya:
        anak-anak, buku-buku, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, gerak-gerik, huru-hara, lauk-pauk,
mondar-mandir, porak-poranda, biri-biri, kupu-kupu, laba-laba.

  1. Gabungan Kata
A.       Gabungan kata yang lazim disebutkan kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar, kerja sama, kereta api cepat luar biasa, meja tulis, orang tua, rumah sakit, terima kasih, mata kuliah.
B.           Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan   tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan.
        Misalnya:
alat pandang-dengar (audio-visual), anak-istri saya (keluarga), buku sejarah-baru (sejarahnya yang baru), ibu-bapak (orang tua), orang-tua muda (ayat ibu muda) kaki-tangan penguasa (alat penguasa)
C.      Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua kata.
        Misalnya:
        acapkali, apabila, bagaimana, barangkali, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, halal-bihalal, kacamata, kilometer, manakala, matahari, olahraga, radioaktif, saputangan.
D.      Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
adibusana, antarkota, biokimia, caturtunggal, dasawarsa, inkonvensional, kosponsor,
mahasiswa, mancanegara, multilateral, narapidana, nonkolesterol, neokolonialisme, paripurna,
prasangka, purna-wirawan, swadaya, telepon, transmigrasi.
Jika bentuk terikan diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur kata itu
ditulisakan tanda hubung (-).
Misalnya: non-Asia, neo-Nazi
  1. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau sebagai bentuk singkat kata aku dan engkau, ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
            
aku bawa, aku ambil menjadi kubawa, kuambil
                engkau bawa, engkau ambil menjadi kaubawa, kauambil
Misalnya:
        Bolehkan aku ambil jeruk ini satu?
        Kalau mau, boleh engkau baca buku itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut ini.
        Bolehkah kuambil jeruk ini satu?
        Kalau mau, boleh kaubaca buku itu.
  1. Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Misalnya:
        Tinggalah bersama saya di sini.
        Di mana orang tuamu?
        Saya sudah makan di rumah teman.
        Ibuku sedang ke luar kota.
        Ia pantas tampil ke depan.
        Duduklah dulu, saya mau ke dalam sebentar.
        Bram berasal dari  keluarga terpelajar.
Akan tetapi, perhatikan penulisan yang berikut.
        Kinerja Lely lebih baik daripada Tuti.
        Kami percaya kepada Ada.
        Akhir-akhir ini beliau jarang kemari.

  1. Kata Sandang si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Salah
Benar
Sikecil
si kecil
Sipemalu
si pemalu
Sangdiktator
sang diktator
Sangkancil
sang kancil
  1. Partikel
A.       Partikel –lah dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
        Bacalah peraturan ini sampai tuntas.
        Siapakah tokoh yang menemukan radium?
B.       Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
        Apa pun yang dikatakannya, aku tetap tak percaya.
        Satu kali pun Dedy belum pernah datang ke rumahku.
Bukan hanya saya, melainkan dia pun turut serta.
                Catatan:
Kelompok berikut ini ditulis serangkaian, misalnya adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun.
                Misalnya:
        Adapun sebab-musababnya sampai sekarang belum diketahui.
        Bagaimanapun juga akan dicobanya mengajukan permohonan itu.
        Baik para dosen maupun mahasiswa ikut menjadi anggota koperasi.
        Walaupun hari hujan, ia datang juga.
C.      Partikel per yang berarti (demi), dan (tiap) ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
            Misalnya:
        Mereka masuk ruang satu per satu (satu demi satu).
        Harga kain itu Rp 2.000,00 per meter (tiap meter).

C.      Pemakaian Tanda baca
  1. Tanda titik (.)
A.       Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
        Misalnya:
        Ayahku tinggal di Aceh.
        Anak kecil itu menangis.
        Mereka sedang minum kopi.
        Adik bungsunya bekerja di Samarinda.
B.       Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf pengkodean suatu judul bab dan subbab.
Misalnya:
III.  Departemen Dalam Negeri
A.       Direktorat Jendral PMD
B.       Direktorat Jendral Agraria
1.    Subdit ….
2.    Subdit ….

I.         Isi Karangan                                                 1.      Isi Karangan
A.       Uraian Umum                                       1.1    Uraian Umum
B.       Ilustrasi                                                  1.2    Ilustrasi
1.        Gambar                                        1.2.1 Gambar
2.        Tabel                                            1.2.2 Tabel
3.        Grafik                                            1.2.3 Grafik
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka pada pengkodean sistem digit jika angka itu merupakan yang terakhir dalam deret angka sebelum judul bab atau subbab.
C.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu dan jangka waktu.
Misalnya:
        pukul 12.10.20 (pukul 12 lewat 10 menit 20 detik)
        12.10.20 (12 jam, 10 menit, dan 20 detik)
D.      Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
        Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
        Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
        Nomor gironya 5645678.
E.       Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Lawrence, Marry S, Writting as a Thingking Process. Ann Arbor: University of Michigan Press, 1974.
F.       Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
        Calon mahasiswa yang mendaftar mencapai 20.590 orang.
        Koleksi buku di perpustakaanku sebanyak 2.799.
G.      Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, misalnya judul buku, karangan lain, kepala ilustrasi, atau tabel.
Misalnya:
        Catur Untuk Semua Umur (tanpa titk)
        Gambar 1: Bentuk Surat Resmi Indonesia Baru (tanpa titik)
H.      Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim atau tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
        Jakarta, 11 Januari 2005 (tanpa titik)
        Yth. Bapak. Tarmizi Hakim (tanpa titik)
        Jalan Arif Rahman Hakim No. 26 (tanpa titik)
        Palembang 12241 (tanpa titik)
Sumatera Selatan (tanpa titik)
Kantor Pengadilan Negeri (tanpa titik)
Jalan Teratai II/ 61 (tanpa titik)
Semarang 17350 (tanpa titik)
  1. Tanda koma (,)
A.       Tanda koma dipaki di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:      
        Reny membeli permen, roti, dan air mineral.
        Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus, memerlukan prangko.
        Menteri, pengusaha, serta tukang becak, perlu makan.
B.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
                        Misalnya:
        Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
        Didik bukan anak saya, melainkan anak Pak Daud.
C.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
                        Misalnya:
Anak Kalimat
Induk Kalimat
Kalau hujan tidak reda
saya tidak akan pergi
Karena sakit,
kakek tidak bisa hadir

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:

Induk Kalimat
Anak Kalimat
Saya tidak akan pergi
kalau hujan tidak reda.
Kakek tidak bisa hadir
karena sakit.

D.      Tanda koma harus dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
                Misalnya:
        Meskipun begitu, kita harus tetap jaga-jaga.
        Jadi, masalahnya tidak semudah itu.
E.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
        O, begitu?
        Wah, bagus, ya?
        Aduh, sakitnya bukan main.
F.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
                Misalnya:
        Kata ibu, ”Saya berbahagia sekali”.
        ”Saya berbahagia sekali,” kata ibu.
Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
                Surat ini agar dikirim kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta Pusat. Sdr. Zulkifli Amsyah, Jalan Cempaka Wangi VII/11, Jakarta Utara 10640
Jakarta, 11 November 2004
Bangkok, Thailand
G.      Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya:
        Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diskusi Insan Mulia, 2001), hlm. 27.
H.      Tanda koma dipakai di antara orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
        A. Yasser Samad, S.S.
        Zukri Karyadi, M.A.
I.         Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Misalnya:
        Guru saya, Pak Malik, Pandai sekali.
        Di daerah Aceh, misalnya, masih banyak orang laki-laki makan sirih.
        Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti praktik komputer.
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang tidak diapit oleh tanda koma.
                Semua siswa yang berminat mengikuti lomba penulisan resensi segera mendaftarkan namanya   kepada panitia.
J.        Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersunguh-sungguh.
        Atas pertolongan Dewi, Kartika mengucapkan terima kasih.
K.       Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya:
        ”Di mana pameran itu diadakan?” tanya Sinta.
        ”Baca dengan teliti!” ujar Bu Guru.

  1. Tanda Titik Koma (;)
A.       Tanda titik koma untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
Hari makin siang; dagangannya belum juga terjual.
B.       Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mencuci mobil; ibu sibuk mengetik makalah; adik menghapal nama-nama menteri; saya sendiri asyik menonton siaran langsung pertandingan sepak bola.
C.      Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat kompleks yang tidak cukup dipisahkan dengan tanda koma demi memperjelas arti kalimat secara keseluruhan.
Misalnya:
Masalah kenakalan remaja bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab para orang tua, guru, polisi, atau pamong praja; sebab sebagian besar penduduk negeri ini terdiri atas anak-anak, remaja, dan pemuda di bawah umur 21 tahun
»»  READMORE...